13 Oktober 2015

Kisah Jataka Buddhis/Buddha (Terperangkap karena madu)


Kisah Jataka Buddhis/Buddha

Hai teman sedharma sekalian, kali ini saya kembali lagi dengan membawakan kisah jataka agama buddha ni...

Teman sekalian pastinya tidak asing lagi dengan tokoh jataka yang akan saya bawakan.. yap.. betul masih dengan ceritanya rusa...

Menceritakan bagaimana si rusa yang dapat terjebak dengan madu yang diberikan oleh petani (loh kok bisa?) Dari pada penasaran ayo kita baca ceritanya teman




Terperangkap Karena Madu

Vatamiga Jataka


Raja Brahadatta memerintah di Benares. Ia mempunyai seorang tukang kebun ang bernama Sanjaya. Pada suatu hari Sanjaya melihat munculnya seekor rusa antilop di taman istana. Binatang itu lari secepat angin lenyap dari pandangannya dan Sanjaya membiarkannya. Ia tidak mengganggu antilop yang agaknya ketakutan itu. Beberapa kali terjadi demikian, rusa antilop mulai biasa berkeluyuran ditaman. Sedangkan tukang kebun itu mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, mengumpulkan bunga dan buah lalu mempersembahkan kepada raja.

Pada suatu ketika raja bertanya kepadanya,
Raja : "Tidakkah kau perhatikan sesuatu yang bukan biasanya didalam taman, hei tukang kebun?"
Sanjaya : "Ya, tuanku. Hanya seekor kijang yang telah datang ke sana."
Raja : "Dapatkah engkau menangkapnya? Bagaimana pikirmu?"
Sanjaya : "Oh ya, jika hamba mempunyai madu sedikit, hamba akan mengantarkannya ke istana paduka."

Raja itu memerintah pegawai istana uuntuk memberi madu kepada tukang kebunnya. Dengan membawa madu tukang kebun pun pergi ke taman. Disana dia menumpahkan madu diatas rumput sekitar tempat yang sering di lewati rusa antilop. Lalu ia menyembunyikan diri, Ketika rusa itu tiba dan mencicipi rumput yang berlumur madu, ia terpancing oleh rasa lezat yang membangkitkan napsunya yang tidak pernah ditemunya di segala tempat kecuali di taman istana itu.

Melihat pancingannya berhasil, tukang kebun mulai menampakka diri secara berangsur. Semula ini terjadi pada beberapa hari pertama, tetapi selanjutnya menjadi tidak asing lagi. Bahkan berangsur antilop itu tidak menaruh perasaan curiga dan berani memakan rumput dari tangan tukang kebun. Tahulah ia bahwa binatang itu sudah mempercayainnya. Maka dibuatnnya serpihan ranting pohon dan ditaburkan bagai karpet melapis jalan ke istana.

Kemudian ia menggantung seguci madu pada pundaknya dan mengikatkan rumput secukupnya pada kain pinggangnya. Dijatuhkannya sedikit rumput bermadu di hadapan antilop yang mengikutinya tanpa sadar sampai akhirnya masuk ke dalam istana. Stelah antilop tiba di dalam, orang-rang pun secepatnya menutup pintu istana.

Mereka menyaksikan binatang itu ketakutan dan panik berlari mondar mandir dalam ruangan istana. Raja bangkit dari singgasananya dan mengamati hewan yang ketakutan itu.

"Sedemikian takut kijang ini sebenarnya;
sampai seminggu barangkali ia tidak akan mengunjungi lagi suatu tempat yang dilihatnya ada manusia;
 dan jika sekali saja dikejutkan dimana pun ia tidak akan kembali ke situ seumur hidupnya. Tetapi terjerat oleh napsunya mengecap suatu yang lezat, makhluk liat ini dari tempatnya di hutan kini muncul di tempat seperti ini.
Betullah saudara-saudara, tiada suatu yang lebih buruk di dunia daripada napsu menikmati tersebut."

Dan raja yang juga Bodhisatva (calon Buddha) mengulangi pernyataannya :

"Tiadalah yang lebih buruk, kata orang, selain kenikmatan yang membelenggu.
Dirumah ataupun di luar bersama teman-teman.
Lihat, napsu menikmati telah membuat menjangan hutan yang liar digiring oleh Sanjaya sampai kemari."

Lalu raja melepaskan kembali antilop itu kehutan.

Penutup

Nah teman bagaimana ceritanya tadi? Menarik bukan?
Dapat saya simpulkan bahwa di cerita kali ini yaitu kita tidaklah boleh terlalu mengikuti napsu untuk selalu menikmati kehidupan tanpa memikirkan resiko yang akan kita dapat kelaknya.

Semoga cerita ini dapat memberikan pelajaran yang berharga bagi teman sekalian. dan bila ada salah kata atau ucapan saya minta maaf sebesar besarnya. Terima Kasih Salam Metta :)



0 komentar:

Posting Komentar

“Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar”

 

Agama Buddha itu Indah Template by Ipietoon Cute Blog Design