Nigrodhamiga Jataka
Pada masa pemerintahan Brahmadatta di
Benares, Bodhisatva (calon buddha) lahir sebagai seekor rusa. Ia memimpin lima ratus ekor rusa
dan tinggal di suatu hutan. Ian pun dikenal dengan nama Raja Rusa Banyan. Tak
jauh dari tempat itu ada pula pemimpin rusa lain dengan nama Rusa Cabang.
Raja Benares amat gemar berburu dan
selalu makan daging, setiap hari raja selalu mengajak rakyatnya untuk berburu
dihutan. Karena rakya merasa hal tersebut mengganggu kegiatan mereka
sehari-hari, maka rakya membuat sebuah kebun binatang di dekat istana. Mereka
menanami rumput dan menyiapkan kubangan air di dalam kebun binatang itu.
Selanjutnya rakyat pun pergi kehutan dan menakuti para rusa dengan senjata
serta anak panah. Kelompok Rusa Banyan dan Rusa Cabang pun ikut terperangkap di
dalam kebun binatang itu.
Setelah kebun binatang kerajaan terisi
dengan banyaknya rusa, para rakyat pun menghadap raja dan berkata "
Baginda, kami telah menyiapkan kebun binatang sehingga kami tidak perlu lagi
menemani baginda untuk berburu dihutan." Raja pun melihat kebun binatang
itu dan melihat dua rusa yang gagah serta berbulu emas ( Rusa Banyan dan Rusa
Cabang) dan ingin memelihara kedua rusa tersebut.
Hari demi hari pun dilewati dengan
banyaknya kawanan rusa yang di bunuh tiap harinya, ditambah lagi yang memanah
para rusa adalah seorang juru masak (koki) yang tidak punya keahlian memanah.
Banyak rusa yang terkena panah dan terluka. Akhirnya rusa Banyan pun berunding
dengan rusa Cabang. "Hai Cabang, bagaimana untuk menghindari banyaknya
kelompok kita yang terluka, kita mengundi setiap harinya 1 dari kelompok kita
untuk menyerahkan diri ke dapur istana?" bilang rusa Banyan. Rusa Cabang
pun berkata "Baiklah, aku setuju untuk menghindari banyaknya kelompok kita
yang tersakiti."
Akhirnya tiap harinya mereka pun
menyerahkan satu per satu dari kelompok mereka ke dalam dapur istana dan
berserah diri untuk langsung dipotong. Sampai suatu ketika undian pun jatuh
pada seekor rusa betina yang hamil. Rusa itu anggota kelompok rusa Cabang. Ia
menemui pemimpinnya dan berkata, "Tuanku, hamba sedang mengandung. Apabila
hamba sempat melahirkan si kecil, maka akan terdapat dua giliran bagi kami.
Ijinkan hamba dibebaskan dari giliran kali ini."
Rusa Cabang pun tidak menyetujui
permohonan rusa betina itu. Lalu rusa betina pun memohon kepada Rusa Banyan.
Dengan penuh rasa cinta kasih akhirnya rusa Banyan mengabulkan permintaan rusa
betina tersebut. Dengan gagahnya rusa Banyan pergi ke dapur istana dan
berbaring untuk siap dipotong.
Sang koki pun bingung kenapa Raja dari
segala Raja rusa menyerahkan dirinya sendiri untuk dipotong, lalu koki pun
melaporkan hal ini pada sang Raja. Raja pun bingung dan berkata, " Wahai
paduka Rusa emas yang menjadi raja semua rusa, kenapa engkau menyerahkan dirimu
untuk dibunuh padahal aku menjanjikan kehidupan bagimu." Rusa Banyan pun
menjawab, " Aku disini untuk menggantikan rusa betina yang sedang
mengandung." Raja pun sangat tersentuh hatinya dan kemudian menjanjikan
keselamatan Rusa Banyan serta para kawanan rusa lainnya.
Akhirnya semua rusa pun dibebaskan
dari kebun istana kerajaan dan hidup dengan damai. Sang raja pun berjanji untuk
tidak menyakiti hewan lagi serta atas bujukan dari rusa Banyan, sang raja ikut
menjalankan lima sila dan akhirnya terlahir sesuai dengan karma yang telah dia
buat sepanjang hidupnya.
0 komentar:
Posting Komentar
“Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar”