08 Oktober 2015

Kisah Jataka Buddhis/Buddha (Perlindungan Rusa Banyan)

Nigrodhamiga Jataka

Pada masa pemerintahan Brahmadatta di Benares, Bodhisatva (calon buddha) lahir sebagai seekor rusa. Ia memimpin lima ratus ekor rusa dan tinggal di suatu hutan. Ian pun dikenal dengan nama Raja Rusa Banyan. Tak jauh dari tempat itu ada pula pemimpin rusa lain dengan nama Rusa Cabang.

Raja Benares amat gemar berburu dan selalu makan daging, setiap hari raja selalu mengajak rakyatnya untuk berburu dihutan. Karena rakya merasa hal tersebut mengganggu kegiatan mereka sehari-hari, maka rakya membuat sebuah kebun binatang di dekat istana. Mereka menanami rumput dan menyiapkan kubangan air di dalam kebun binatang itu. Selanjutnya rakyat pun pergi kehutan dan menakuti para rusa dengan senjata serta anak panah. Kelompok Rusa Banyan dan Rusa Cabang pun ikut terperangkap di dalam kebun binatang itu.

Setelah kebun binatang kerajaan terisi dengan banyaknya rusa, para rakyat pun menghadap raja dan berkata " Baginda, kami telah menyiapkan kebun binatang sehingga kami tidak perlu lagi menemani baginda untuk berburu dihutan." Raja pun melihat kebun binatang itu dan melihat dua rusa yang gagah serta berbulu emas ( Rusa Banyan dan Rusa Cabang) dan ingin memelihara kedua rusa tersebut.

Hari demi hari pun dilewati dengan banyaknya kawanan rusa yang di bunuh tiap harinya, ditambah lagi yang memanah para rusa adalah seorang juru masak (koki) yang tidak punya keahlian memanah. Banyak rusa yang terkena panah dan terluka. Akhirnya rusa Banyan pun berunding dengan rusa Cabang. "Hai Cabang, bagaimana untuk menghindari banyaknya kelompok kita yang terluka, kita mengundi setiap harinya 1 dari kelompok kita untuk menyerahkan diri ke dapur istana?" bilang rusa Banyan. Rusa Cabang pun berkata "Baiklah, aku setuju untuk menghindari banyaknya kelompok kita yang tersakiti."

Akhirnya tiap harinya mereka pun menyerahkan satu per satu dari kelompok mereka ke dalam dapur istana dan berserah diri untuk langsung dipotong. Sampai suatu ketika undian pun jatuh pada seekor rusa betina yang hamil. Rusa itu anggota kelompok rusa Cabang. Ia menemui pemimpinnya dan berkata, "Tuanku, hamba sedang mengandung. Apabila hamba sempat melahirkan si kecil, maka akan terdapat dua giliran bagi kami. Ijinkan hamba dibebaskan dari giliran kali ini."

Rusa Cabang pun tidak menyetujui permohonan rusa betina itu. Lalu rusa betina pun memohon kepada Rusa Banyan. Dengan penuh rasa cinta kasih akhirnya rusa Banyan mengabulkan permintaan rusa betina tersebut. Dengan gagahnya rusa Banyan pergi ke dapur istana dan berbaring untuk siap dipotong.

Sang koki pun bingung kenapa Raja dari segala Raja rusa menyerahkan dirinya sendiri untuk dipotong, lalu koki pun melaporkan hal ini pada sang Raja. Raja pun bingung dan berkata, " Wahai paduka Rusa emas yang menjadi raja semua rusa, kenapa engkau menyerahkan dirimu untuk dibunuh padahal aku menjanjikan kehidupan bagimu." Rusa Banyan pun menjawab, " Aku disini untuk menggantikan rusa betina yang sedang mengandung." Raja pun sangat tersentuh hatinya dan kemudian menjanjikan keselamatan Rusa Banyan serta para kawanan rusa lainnya.

Akhirnya semua rusa pun dibebaskan dari kebun istana kerajaan dan hidup dengan damai. Sang raja pun berjanji untuk tidak menyakiti hewan lagi serta atas bujukan dari rusa Banyan, sang raja ikut menjalankan lima sila dan akhirnya terlahir sesuai dengan karma yang telah dia buat sepanjang hidupnya.


0 komentar:

Posting Komentar

“Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar”

 

Agama Buddha itu Indah Template by Ipietoon Cute Blog Design